Kawasan Strategis Baiturrahman Banda Aceh
PROFIL KAWASAN MASJID RAYA
BAITURRAHMAN
KOTA BANDA ACEH
HERMAN 3615100341
Perencanaan
Wilayah Dan Kota
Fakultas Teknik Sipil
Dan Perencanaan
Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya
2017
Gambaran umum Kawasan masjid raya Baiturrahman Banda Aceh
Kawasan masjid raya baiturrahman berada didalam kelurahan
Kampung Baru kecamatan Baiturrahman yang merupakan salah satu kecamatan dalam
kota madya banda Aceh.
Batasan kawasan masjid raya
Baiturrahman banda Aceh :
Sebelah timur : jl. Banda Acceh – Medan
Sebelah selatan :
jl. Banda Aceh – Medan, jl. Sultan Alaiddin Mahmudsyah
Sebelah Barat : jl. Banda Aceh – Medan, jl.
Sultan Alaiddin Mahmudsyah
Sebelah Utara : jl. Banda Aceh - Medan
Kawasan Masjid Raya Baiturrahman merupakan aset Kota Banda Aceh yang harus dilindungi dan dilestarikan. Mesjid Raya Baiturrahman merupakan masjid yang bersejarah dan terkesan memiliki nuansa perjuangan dan religi bagi yang mengunjunginya, yang seolah-olah berada di Masjidil Harram - Makkah. Mungkin karena itulah maka Kota Banda Aceh terkenal sebagai Serambi Mekah. Penatapan kawasan ini sebagai salah-satu kawasan strategis kota bertujuan untuk memprioritaskan pengembangan dimasa mendatang, dan dikaitkan terhadap pengembangan Kawasan Pusat kegiatan dan Kota Lama. pusat kegiatan dan kota lama yang telah berkembang cukup pesat dengan keberadaan pasar atjeh yang mampu menghidupkan kawsan ini, dengan memanfaatkan pengunjung masjid raya Baiturrahman karena letaknya yang cukup sangat berdekatan dan cukup ramai. Kawasan ini juga ditetapkan sebagai kawasan heritage kota Banda Aceh dimana banyak nilai sejarah yang terkandung didalam kawsan ini, baik itu pada masjid baiturrahman sendiri dan museum tsunami sebagai abadian momen bencana yang telah melanda Aceh tahun 2004 silam. letak geografisnya yang sangat strategis dengan kawasan memusat pada bagian kawasan terpenting di kota Banda Aceh, selain terdpat masjid raya Baiturrahman, pasar Atjeh dan museum tsunami dikawasan ini juga memuat keberadaannya pusat pelayanan pemerintahan seprti kantor wali kota dan juga lapangan Blang Padang serta taman Sari yang difungsikan untuk tempat berbagai aktivitas masyarakat kota serambi mekkah ini.
Jika
dilihat dengan kacamata lebih makro kawasan masjid raya baiturrahman berada
tepat ditengah – tengah kota Banda Aceh, dengan kawasan strategis yang
berdektan dengan berbagai simpul transportasi seperti terminal dan juga
pelabuhan. Aksessibilitas yang tinggi menjadikan kawasan ini sangat mudah
dijangkau oleh masyarakat sehingga intensitas pengunjung yang menghidupkan
kawasan ini cukup padat, pada kawasan ini termasuk kawasan strategis dalam
perencanaan RTRW (rencana taat ruang wilayah) kota Banda Aceh sehinggga
pengembangan kawasan ini juga cukup pesat dengan dorongan dan dukungan kebijakan
pemerintah. Lokasi kawasan masjid raya Baiturrahman memiliki nilai tambah
(value added) yang tinggi untuk dijadikan kawasan strategis perkotaan, dengan
nilai religi yang banyak terkandung didalamnya dikaitkan juga dengan nilai
historis kisah heroik perjuangan masyarakat Aceh serta kenagan musibah tsunami Aceh 2004 silam yang pernah melanda masyarakat Aceh kini di abadikan dengan pembuatan gedung
museum tsunami dikawasan ini. Kebesaran nilai yang terdapat
pada kawasan ini mebuat masyarakat memiliki daya tarik untuk menjadikan kawasan
ini sebagai destinasi perjalanan dan kunjungan mereka, selain didukung juga
dengan adanya akses yang terbuka sehingga sangat mudah dijangkau. Pengunjung kawasan
ini bukan hanya berasal dari dalam kota saja melainka masyarakat antar kota
bahkan provinsi dan lain negara sering datang berkunjung, hal ini memang sangat memungkinkan untuk
pengunjung yang bervariasa karena akses dan dukungan sarana prasarana yang
sudah mulai bergerak maju dan semakin berbenah. Jarak antara lokasi kawasan
masjid raya Baiturrahman Banda Aceh ke simpul transportasi udara juga (bandara Sultan Iskandar
Muda) dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit perjalanan bukan jalan
bebas hambatan (JBH) dengan jarak sekitar 18 km.
Fungsi kawasan masjid raya
Baiturrahman kota Banda Aceh
Dalam qanun rencana tata rung wilayah
kota (RTRWK) Banda Aceh kawasan masjid raya baiturrahman ditetapkan sebagai
kawasan lindung cagar budaya. hal ini bertujuan untuk penyelarasan dan mejaga
kelestarian ruang yang telah ditetapkannya fungsi dan peruntukan kawasan ini sebagai kawasan lindung
cagar budaya (heritage) yang dimuatkan didalam RTRWK kota Banda Aceh pasal 49 tentang kawasan lindung. Dengan penetapan
kawasan ini maka semakin mendukung untuk berbagai kegiatan pengembangan aktivitas
lain seperti dikembangkannya peruntukan kawasan wisata religi yang juga
didukung oleh keberadaan museum dan pasar atjeh yang masih berada satu kawasan dengan masjid raya Baiturrahman sebagai pusat perbelanjaan bagi
masyarakat dan para pengunjung kawasan. Sebagaimana seharusnya perencanaan adalah
suatu kegiatan yang terintegrasi mulai dari perencanaan nasional hingga
regional dan termasuk juga rencana detail tata ruang kota yang dikembangkan sesuia potensi dan fungsinya
masing masing, guna mencapi pembangunan yang selaras lestari dan berkelanjutan.
Rencana tata ruang kota Banda aceh sudah mulai mengarah kepada perencanaan yang
terintegrasi dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan potensi yang dapat
dikembangkan.
Keselarasan yang tercermin dalam perencanaan
kawasan masjid raya baiturrahman adalaah perencanaan yang memperhatikan
kriteria runag yang rawan bencana sehingga desain kawasan ini sudah mulai
memanifestakan kawasan berbasis mitigasi bencana, mengingat daerah aceh adalah
darah yang cukup rentan dengan goncangan gempa dan tsunami yang sebelumnya sudah pernah terjadi. Selain
itu kawasan ini juga memperhatikan ketersediaan ruang publik seperti adanya
lapangan Blang Padang dan taman sari didalam kawasan. Untuk memudahkan para
pengunjung kawasan pemerintah juga menyediakan sarana bagi para pejalan kaki
berupa pedestrian way sehingga masyarakat yang berada didalam kawasan cukup
leluasa untuk menikmati kawasan dengan berjalan kaki. Selain peruntukan heritage kawasan ini
juga diarahkan untuk pusat kegiatan dan perkantoran layanan pemerintahan.
sperti yang ditetapkan sebagai pusat kegiatan lama dalam RTRW kota Banda Aceh,
pusat kegiatan lama yang berada dalam kawasan masjid raya Baiturrahman adalah
pusat kegiatan pasar Atjeh. Sedangkan untuk fungsi perkantoran dalam kawasan
ini terdapat kantor wali kota banda Aceh. Beberapa peruntukan tersebut yang
ditetap dalam RTRWK Banda Aceh merupakan fungsi utama dari kawasan ini berupa heritage, pusat kegiatan dan pusat pelayanan.
Dalam kawasan ini juga didukung dengan
adanya pengembangan fungsi lain seperti adanya peruntukan kawasan perumahan, Kawasan
perumahan yang terdapat dalam kawasan in terletak di kelurhan Peuniti yang telah
ditetapkan untuk kawasan perumahan sedang. Hal ini disesuaikan dengan kondisi
daya dunkung lingkungan untuk fungsi kegiatannya sehingga tidak menimbulkan
permasalahan baik pada aspek lingkungan maupun ekonomi. Pada kawasan ini terdapat pelayanan
yang cukup tinggi seperti pelayanan transportasi dan juga komunikasi, hal ini
berbanding lurus dengan keberadaannya yang strategis dan juga memiliki nilai
historis. kawasan Masjid raya Baiturrahaman dikelilingi oleh pelayanan prasarana
jalan yang sangat memadai seperti adanya jalan utama Arteri primer Jl.
Banda Aceh –Medan, dan jalan kolektor lainnya yang menjadikan aksessibiitas
sangat tinggi.
Kondisi eksisting
Kawasan masjid raya Baiturrahman
Kawasan masjid raya baiturrahman
memiliki kepadatan penduduk berkisar 7.000/km dengan mengacu pada jumlah
penduduk rata-rata kecamatan Baiturrahman yang berjumlah sebesar 35. 294 jiwa
sedangkan jumlah penduduk kelurhan dan kawasan kampung baru/masjid Baiturrahman
adalah 2960 yang terdiri dari 723 kk dalam kawasan seluas antara 50-70 ha. kepadatan dann jumlah penduud yang berada dalam kawasan ini dapat digolongkan pada kepadatan
penduudk yang masih cukup rendah. Berbagai aktivitas yang menghidupkan kawasan
ini juga sangat berpengaruh terhdapak peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya
baik penduduk yang menetap maupun sementara. Pengaruh perkambangan kawasan ini
memicu pertumbuhan ekonomi masyarakatnya yang kini memiliki peningkatan PDRB perkapita dikawsan ini mencapai nilai sebesar 59, 90 juta per tahun.
Setiap harinya kawasan ini ramai
dengan pengunjung yang datang untuk berbagai macam kepentingan seperti
pengunjung yang menuju pasa athjeh, masjid raya Baiturrahman, lapangan Blang
Padang dan kantor wali kota Banda Aceh. Pengunjung terbanyak biasanya menuju
lokasi masjid Baiturrahman, terutama bagi para jamaah yang ingin melaksanakan
ibadah sholat serta masyarakat yang bertujuan sekedar berteduh untuk menikmati
keindahan pekarangan masjid dan bangunannya yang memiliki aksritektural Belanda
bercampaur spanyol.
Kehidupan masyarkat dikawasan masjid
Baiturrahman sangat kuat dengan nilai-nilai religi sebagaimana nilai-nilai ini yang menjadikan sebutan daerah aceh sendiri adalah sebagai serambi mekkah. Mereka hidup dengan nilai
dasar agama yang kuat dan kental dengan budaya arab kuno seperti adanya
peringatan hari-hari besar islam dan aktivitas sehari-harinya yang kerap dengan
kegiatan bernilai moril religi. Kahidupan sosial tertata rapi bagi siapa saja
yang tinggal dikawasan ini baik yang telah menetap maupun para pengunjung sementara yang memasuki kawasannya, hal
ini dikarenakan kebijakan dari permerintah kota banda Aceh sendiri yang
mengedepankan nilai-nilai agama.
Intraksi
sosial masyarakat yang terjadi di kawasan ini terdiri dari beragam kegiatan seperti intraksi masyarakat yang saling
bertemu didalam kompleks masjid untuk melaksanakan ibadah maupun sekedar bersantai dan juga intraksi masyarakat melalui rekreasi di
taman sari dan juga lapangan Blang Padang untuk tempat bersantai sambil
berolahraga.
Kegiatan
yang diadakan dikawasan ini mulai dari kegiatan masyarakat biasa hingga
kegiatan pemerintahan. Lapangan Blang padang berfungsi sebagai RTH (ruang
terbuka hijau) begitu juga taman sari yang memberikan dampak sangat positif
bagi masyarakat kawasan masjid baiturrahman, dimana masyarakat dapat memanfaatkan
lapangan untuk berbagai aktivitas yang berbasis intraksi sosial antar individu
maupun kelompok masyarakat.
secara umum azas perencanaan dalam rencana tata ruang tersedianya ruang terbuka hijau (RTH) sebauh kawasan adalah sebuah keharusan untuk dipenuhi , baik diperuntukan untuk ruang yang mewadahi kagiatan dan intraksi sosial maupun sebagai ruang sterilisasi bagi sebuah kawasan terhadap polusi dan bising.
Sedangkan sarana dan prasarana pendukung fungsi utama kawasan ini yang berupa jaringan jalan dan modanya tersedia cukup baik dengan aksessibilitas yang tergolong tinggi. Tersedianya berbagai sarana kawasan seperti pelayanan pemerintahan perdaganagan dan peribadatan dan moda transportasi yang didukung dengan jaringan jalan, listrik serta telekomunikasi yang baik membuat para masyarakat semakin nyaman dan merasa sangat terlayani untuk tinggal dan juga berkunjung ke kawasan masjid raya baiturrahman.
.
Potensi dan permasalahan
Potensi kawasan masjid
raya Baiturrahman Banda Aceh
Dengan tersedianya sarana dan prasana
kawasan yang sudah cukup lebih baik dari pada kawasan lainnya dan juga kawasan
yang difungsikan sebagai pusat pelayanan kegiatan, perdagan peribadatan dan
pemerintahan sekaligus wisata kawasan ini memiliki citra yang sangat baik dan cocok untuk dipromosikan sebagai kawasan wisata dan menjadikannya kawasan pusat
perdangan (CBD). Selain potensi untuk kawasan pusat perdagangan tempat ini juga
dapat dikembangkan sekaligus sebagai pasat wisata religi dan histori kota banda
Aceh, bahkan untuk tingkat provinsi Aceh sekalipun. Nilai heritage yang tergambarkan dalam
arsitektural bangunan masjid Baiturrahamn dan juga gedung museum tsunami
mencerminkan identitas masyarakat aceh yang berbudaya dan kuat.
Pegembangan kawasan ini bersesuaian
dengan arahan RTRWK banda aceh yang menetapkan melalui qanunnya sebagai kawasan
pengembangan yang strategis untuk cagar budaya yang termasuk pada kawasan yang
kegiatannya di lindungi dan dilestarikan. Selain itu juga peruntukan kawasan ini akan dijadikan pengembangan kawasan perumahan instensitas bangunna sedang.
Permasalahan kawasan
masjid Baiturrahman Banda Aceh
Sampai saat ini Kawasan Baiturrahman
masih dalam tahap pengembangan dan yang sebelum banyak menuai keritikan dan
penolakan dari masyarakat untuk reparasi yang dilakukan di kompleks dalam masjid baiturrahman
sendiri. hingga sekarang kondisi renovasi dan reparasi belum juga selesai
bahkan beum mecapai progras penyiapan 50% sehinga aktivitas kawasan khusunya
dikompleks ini cukup menurun yang berdampak juga pada tingkat daya beli dikawasan
perdaganagan pasar atjeh yang menjadi pusat perbelanjaan masyarakat biasanya.
Pada pelayanan transportasi juga belum
memiliki sistem angkut yang terintegrasi untuk melayani para pengunjung yang
ingin mengunjungi beberapa titik wisata kawasan tersebut selain permodaan dan
juga pengelolaan pergerakannya juga belum terlalu diperhatikan oleh pemerintah,
sehingga masyarakat yang ingin menuju kawasan ini memilih menggunakan
transportasi pribadi untuk mencapai satu lokasi ke lokasi lainnya. Hal ini berdampak
ada peningkatan mobilitas yang terjadi dikasan masjid raya Baiturrahman yang
didukung dengan aksessibilitas yang tinggi. Aksessibilitas atau daya jangkau
yang tinggi bukan berarti menyelesaikan masalah namun sebaliknya jika tidak
ada pengelolaan yang baik untuk sistem pergerakan yang memusat disuatu kawasan,
akan menimbulkan masalah kemacetan yang tetntuya berpengaruh pada kerugian
ekonomis dan ekologis karena penegluaran biaya lebih untuk energi dan terjadinya
pencemaran karena polusi.
Potensi yang dapat dikembangkan
Kawasan yang sudah dikenal dengan
citra religi dan pusat pelayanan serta perdagangan seperti ini dapat
dikembangkan sebagai kawasan pusat perdagangan dan wisata religi. Pengembangan sebagai
pusat perdagangan sesuai dengan arahan potensi kawasan strategis pada lokasi
pusat kegiatan lama yang berada dalam kawasan tepatnya pada pasar atjeh. Sedangkan pada sektor wisata yang menjadikan kompleks masjid raya baiturrahman dan museum tsunami
sebagai titik tujuan. dengan pengelolaan yang terintergrasi pada berbagai dan antar lokasi wisata, sperti lokasi pasar atjeh ke lokasi wisata lainnya dan antar lokasi wisata heritage itu sendiri yang sudah terdapat didalam kawasan Baiturrahan kota Banda aceh.
daftar pustaka :
Komentar
Posting Komentar